Pengalamanku bermusyawarah adalah

Musyawarah dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),  merupakan  pembahasan bersama dengan maksud mencapai keputusan atas penyelesaian  masalah. Jadi inti dari musyawarah adalah berkumpul untuk membahas masalah bersama agar didapat penyelesaian yang diketahui dan disepakati bersama. Ketika kita melakukan musyawarah pasti akan terjadi perbedaan pendapat. Hal tersebut adalah wajar selama tidak saling menyakiti baik secara verbal ataupun fisik.

Ketika mengikuti musyawarah kita pasti akan memiliki pengalaman yang menyenangkan karena kita bisa mengajukan ide-ide, solusi, saran dan masukan kita dalam sebuah permasalahan yang akan diselesaikan. Kita juga bisa belajar untuk saling menghargai dan menghormati pendapat orang lain dalam musyawarah.

Bagaimana proses musyawarah biasanya terjadi, mari kita simak di pembahasan dibawah ini.

Pembahasan

Dalam musyawarah biasanya pasti akan ada yang namanya pemimpin musyawarah yang bertanggungjawab pada proses jalannya musyawarah serta menjadi penengah apabila terjadi silang pendapat. Kemudian ada yang dinamakan notulen yang bertugas mencatat apa-apa saja yang terjadi selama musyawarah termasuk mencatat hasil musywarah. Terkadang notulen juga bertugas sebagai pembawa acara musyawarah namun ada juga yang terpisah antara notulen dan pembaca acara. Yang lainnya adalah peserta musyawarah.

Untuk musyawarah yang diadakan oleh pelajar sekolah biasanya dalam pelaksaann lebih fleksibel. Misalnya musyawarah membicarakan giliran piket, uang kas atau kegiatan kelas lainnya.

Sedangkan untuk musyawarah lembaga yang resmi seperti lembaga negara dari tingkat pusat hingga tingkat desa, sudah memiliki aturannya sendiri dalam undang-undang atau peraturan khusus.

Misalnya pada musyawarah tingkat desa telah diatur dalam Permendesa PDTT 16 Tahun 2019 tentang Musyawarah Desa pada Pasal 13

“Dalam menyelenggarakan Musyawarah Desa, Pemerintah Desa bertanggungjawab atas proses demokratisasi yang bersih dan bebas intervensi pihak manapun, serta sarana pendukung kegiatan lainnya.”

Bahkan mempersiapkan pelaksanaan Musyawarah Desa. Pemerintah Desa menyusun rancangan tata tertib Musyawarah Desa yang mengatur dan memuat paling sedikit hal-hal sebagai berikut:

• Peserta Musyawarah Desa;
• Kuorum;
• Susunan Acara Musyawarah;
• Penundaan Jadwal Persidangan;
• Penjelasan Pokok atau Materi Agenda Sidang;
• Teknis Persidangan;
• Pengambilan Keputusan; dan
• Hal-hal lain.

Jadi untuk lembaga resmi negara tidak dapat melakukan musyawarah tanpa memperhatikan aturan dan undang-undang yang berlaku.

Pelajari lebih lanjut

1. Materi tentang musyawarah brainly.co.id/tugas/2648774

2. Materi tentang musyawarah brainly.co.id/tugas/38440410

3. Materi tentang musyawarah brainly.co.id/tugas/44402222

———————————————————-

Detail jawaban

Kelas: 5

Mapel: PPKN

Bab: 4

Kode: 5.9.4

#TingkatkanPrestasimu