Jawaban terbaik bagi pertanyaan kamu dengan proses kurasi dari IowaJournalist.org:
Jawaban:
Lebih lanjut, kakak akan menyampaikan nilai dari puisi ini:
Pendidikan Indonesia jauh dari hakikat pendidikan yang sebenarnya. Para murid diajarkan untuk bukan untuk mengoptimalkan daya pikirnya, tapi patuh pada sistem yang ada. Para murid hanya diajarkan tentang mata pelajaran, dan bukan tentang keadilan. Para murid pun tidak diajarkan tentang kehidupan, cara berinteraksi dengan orang lain, tenggang rasa, dan saling menghormati satu sama lain.
Menurut Rendra, alih-alih menggunakan pendidikan untuk membentuk pribadi yang berkualitas, dunia pendidikan Indonesia membentuk siswanya menjadi alat pemenuh kebutuh industri. Siswa diajar untuk patuh, bukan saling bertukar pikiran dan mengembangkan daya nalar mereka.
Renda juga mengkritik bahwa sekolah adalah tempat untuk belajar tentang kehidupan, bukan tempat untuk belajar pafalan atau menguraikan. Rendra bahkan menyatakan bahwa dunia pendidikan di Indonesia seolah-olah mengatakan bahwa lebih penting menjadi ‘budak’ industri daripada memahami kehidupan.
Akibatnya, tidak sedikit dari mereka yang pernah mengecap pendidikan menjadi gamang ketika masuk ke dunia nyata dan gagal menghadapi tantangan. Tidak sedikit juga yang malah menyerah, menjadi pengangguran, dan menikmati hidup yang tanpa tujuan dengan santai.
Rendra juga mengritik betapa pendidikan tidak berubah selama beberapa generasi meskipun kehidupan sudah berubah sangat drastis. Seringkali nilai yang didapat lewat pendidikan adalah nilai yang sama yang diajarkan kepada beberapa generasi di atas kita. Akibatnya, kita pun hanya bisa menghadapi kehidupan sebatas mereka, tanpa bisa berkembang lebih jauh.
Pendidikan yang tanpa arah dan tujuan ini pada akhirnya akan merugikan semua pihak. Tak heran jika banyak penggangguran meski mereka sudah mengantongi gelar sarjana. Tak heran banyak pengguna narkoba yang pernah mengecam pendidikan tinggi. Mereka frustasi karena toh, pendidikan yang mereka kecap hampir tidak ada artinya.
Carut-marutnya pendidikan Indonesia bahkan berdampak ke pemerintahan. Banyak orang yang hanya bermodalkan ijazah, tapi tidak punya kemampuan pada akhirnya dipilih untuk memegang peran di pemerintahan.
Pendidikan pun menjadi tak berguna karena hanya menghasilkan alumni dan bukan orang-orang yang akan memberikan peran yang besar bagi masyarakat dan negara. Pendidikan hanya dianggap sebatas ijazah dan bukan kesempatan untuk belajar hal yang lebih baik.
Di akhir puisinya, Rendra bahkan mengatakan bahwa generasi pemuda saat ini terkenal karena nafsu mereka yang tinggi untuk mengejar pendidikan, tapi toh tetap rendah ilmu.
Contoh lain tentang puisi WS Rendra dapat kamu temukan disini:
brainly.co.id/tugas/4169440
Kesimpulan:
Dalam puisi “Sajak Anak Muda”, WS Rendra menyampaikan kritiknya atas dunia pendidikan Indonesia yang dianggapnya hampir tidak ada gunanya karena mengajarkan siswa untuk menjadi alat pemuas kebutuhan industri dan bukan sebagai sarana mengembangkan daya nalar.
Kelas: XI
Mata pelajaran: Bahasa Indonesia
Kategori: Makna yang Terkandung dalam Puisi dan Kata Bermakna Lambang
Kata kunci: WS Rendra, pendidikan
#IowaJournalist | #Indonesia | #PastiBisa | #PintarBelajar | #DuniaBelajar | #Pendidikan | #Sekolah | #AyoBelajar | #TanyaJawab | #AyoMembaca | #AyoPintar | #KitaBisa | #DuniaPendidikan #IndonesiaMaju
Sekian informasi yang dapat IowaJournalist.org rangkumkan perihal tanya-jawab yang telah kamu ajukan dan cari. Jika kalian membutuhkan Info lainnya, silahkan pilih kategori Pendidikan.
Semoga rangkuman di atas mampu bermanfaat untuk teman-teman semua dalam mencari jawaban.